Yusril dan Isyarat Langit(an)

Suaralantang.com , Tuban – Pondok Pesantren Langitan adalah salah satu lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia. Berdiri pada tahun 1852, di Dusun Mandungan, Desa Widang, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Banyak tokoh-tokoh besar dan pengasuh pondok pesantren yang dididik dan dibesarkan di Pondok Pesantren Langitan ini, seperti KH. Kholil Bangkalan, KH. Hasyim Asy’ari, KH. Syamsul Arifin (ayah KH. As’ad Syamsul Arifin) dan lain-lain. Saat ini Pesantren Langitan diasuh oleh KH. Ubaidillah Faqih.

Minggu, 10 September 2023 sekitar pukul 20.00 wib Kyai Ubaidillah menerima kunjungan tamu istimewa dari Partai Bulan Bintang. Ketua Umum PBB, Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra dan Sekretaris Jenderal Ir. Afriansyah Noor, M.Si yang didampingi Ketua DPW PBB Jawa Timur Ir. H.M. Masduki MT, S.H., M.H diterima langsung oleh Kyai Ubaid yang didampingi putera tertuanya, Gus Alawi.

Pertemuan yang dilakukan tertutup ini menimbulkan spekulasi di kalangan hadirin dan awak media yang menunggu diluar ruang pertemuan, ruang tamu utama pesantren. Apakah ini merupakan safari politik Ketum dan Sekjend PBB? Atau Kyai Ubaid memanggil keduanya untuk menitipkan pesan? Atau ada restu dari Langitan kepada Yusril yang didorong oleh partainya untuk menjadi bacawapres dari bacapres Prabowo Subianto dalam Pemilu 2024 mendatang? Semua masih menjadi spekulasi, sebab tidak ada keterangan apapun dari semua yg terlibat dalam pertemuan tersebut.

Tetapi terlihat pertemuan berjalan sangat akrab dan gayeng, walaupun sesekali tampak serius. Berkali-kali Kyai Ubaid menepuk-Yusril dan mengangkat tangannya ke arah langit. Entah isyarat apa. Apalagi setelah selesai pertemuan dilanjutkan ziarah ke makam para pendiri dan pengasuh Pesantren Langitan. Pembacaan tahlil yang sangat khidmat dipimpin langsung oleh Kyai Ubaid.

Berkembang spekulasi bahwa kunjungan petinggi PBB ini merupakan rangkaian gerakan konsolidasi pemenangan pemilihan presiden 2024. Setelah Ketua Umum PKB hengkang dari Koalisi Indonesia Maju pimpinan Prabowo Subianto maka PBB mengambil peran yang lebih besar untuk melakukan komunikasi dengan kalangan pesantren, khususnya di Jawa Timur. Yusril dikenal sangat dekat dan baik komunikasinya dengan kalangan Kyai dan Pesantren. Terutama setelah dia menyatakan mundur dari mencalonannya sebagai Calon Presiden pada Pemilihan Presiden 1999. Pengunduran dirinya itu membuka jalan bagi terpilihnya KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai Presiden RI. Terpilihnya Gus Dur, sebagai tokoh NU dan PKB, mendapat sambutan luar biasa dari kalangan Kyai dan warga Nahdliyyin. Mereka berterima kasih kepada Yusril karena atas kerelaan dan kebesaran hatinya terbuka jalan bagi Gus Dur menjadi Presiden. Tentu saja peristiwa itu akan menjadi catatan sejarah begitu besar arti ketulusan dan kerelaan hati Yusril bagi para Kyai dan warga nahdliyyin. Dimata para Kyai sosok Yusril sangat dapat dipercaya dan tidak meragukan komitmennya dalam membangun bangsa, menguatkan ukhuwwah islamiyah, ukhuwwah wathaniyah, dan ukhuwwah insaniyah sebagai modal utama pembangunan bangsa.

Apakah kunjungan Yusril ke Langitan kali ini untuk melanjutkan hubungan istimewa tersebut? Atau Yusril mengingatkan kembali kenangan sejarah 1999 itu? Atau Kyai Langitan sedang memberi isyarat?
Hanya waktu yang akan menjawab. Yang pasti, sejak lama Kyai Langitan dikenal sebagai barometer isyarat langit untuk berbagai persoalan umat, bangsa, dan negara.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *